Pendahuluan
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah mencanangkan transformasi layanan rujukan dengan fokus pada penguatan penanganan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uro-nefro (KJSU). Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh negeri, terutama dalam penanganan penyakit-penyakit yang menjadi penyebab utama kematian dan morbiditas tinggi di Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya ini, Kementerian Kesehatan telah memetakan rumah sakit ke dalam sistem pengampuan KJSU, yang terdiri dari kategori rumah sakit paripurna, rumah sakit utama, dan rumah sakit madya. Sistem pengampuan ini melibatkan berbagai sektor, termasuk pengampuan tenaga kesehatan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua rumah sakit yang terlibat mampu memberikan layanan KJSU yang optimal.
Isu tenaga kesehatan dalam layanan KJSU menjadi sangat krusial, mengingat bahwa Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan anggaran untuk penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Namun, meskipun sarana prasarana tersebut telah disiapkan, tantangan utama tetap terletak pada penyediaan tenaga kesehatan yang memadai, baik dari segi jumlah, distribusi, maupun kompetensi. Tenaga kesehatan yang kompeten sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan KJSU yang berkualitas, dan ini menjadi perhatian utama dalam sistem pengampuan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di rumah sakit pengampu KJSU menjadi semakin kompleks, terutama karena selain tugas rutin, terdapat tugas pengampuan yang berpotensi meningkatkan beban kerja tenaga kesehatan. Kompleksitas ini semakin bertambah apabila rumah sakit pengampu tersebut juga ditunjuk sebagai Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama Pendidikan Dokter Spesialis dan/atau Sub-Spesialis (RSP-PU).
Di tengah upaya pemenuhan tenaga kesehatan, penyediaan tenaga kesehatan masih menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Kebijakan terkini menawarkan berbagai opsi inovasi untuk penyediaan tenaga kesehatan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam konteks Indonesia Timur, penyediaan tenaga kesehatan menjadi isu yang sangat penting untuk didiskusikan. Berbagai kendala teknis, geografis, dan sosial menjadi tantangan bagi para pemangku kepentingan dalam memastikan ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang memadai di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, Forum Nasional XIV Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) Sesi SDM Kesehatan akan membicarakan berbagai tantangan dan isu strategis terkait penyediaan, distribusi, dan pengelolaan tenaga kesehatan di Indonesia, terutama dalam konteks transformasi layanan rujukan KJSU. Forum ini akan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, serta merumuskan kebijakan dan inovasi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas SDM Kesehatan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah dengan tantangan geografis dan sosial yang kompleks seperti Indonesia Timur.
Tujuan Kegiatan
Tujuan umum dari sesi ini adalah untuk memberikan pemahaman menyeluruh dan wawasan strategis mengenai inovasi-inovasi dalam penyediaan tenaga kesehatan yang dapat mendukung peningkatan kualitas penanganan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uro-nefro (KJSU) di rumah sakit-rumah sakit yang terletak di wilayah Indonesia Timur.
Tujuan Khusus:
- Mengidentifikasi dan menganalisis tantangan-tantangan utama yang dihadapi dalam penyediaan dan distribusi tenaga kesehatan di wilayah Indonesia Timur, dengan fokus pada rumah sakit yang menangani KJSU.
- Menyajikan contoh-contoh inovasi dan pendekatan terbaik yang telah diterapkan atau diusulkan untuk memperkuat tenaga kesehatan dalam rangka penanganan KJSU di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya.
- Mengeksplorasi implementasi konkret dari inovasi-inovasi penyediaan tenaga kesehatan dan dampaknya terhadap kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.
- Merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh para pemangku kepentingan dalam rangka mengoptimalkan penyediaan dan distribusi tenaga kesehatan di wilayah Indonesia Timur, khususnya dalam konteks penanganan KJSU.
Kompetensi
- Peserta mampu memahami strategi penyediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang inovatif, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
- Peserta dapat mengidentifikasi tantangan utama dalam penyediaan SDM kesehatan untuk penanganan Kanker, Jantung, Stroke, dan Uro-Nefro (KJSU).
- Peserta memahami peran rumah sakit pengampu dalam mengelola tenaga kesehatan dan dapat memberikan solusi untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas SDM.
- Peserta mampu mengeksplorasi pendekatan kebijakan serta inovasi untuk meningkatkan layanan KJSU dengan SDM yang terbatas.
- Peserta mampu memberikan rekomendasi kebijakan yang relevan untuk pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan penyediaan SDM kesehatan.
Target peserta
Tenaga Kesehatan
- Dokter spesialis jantung
- Dokter spesialis neurologi/ saraf
- Dokter spesialis urologi
- Dokter spesialis bedah (konsultan onkologi)
- Dokter spesialis penyakit dalam (konsultan onkologi)
- Dokter spesialis radiologi (konsultan onkologi)
Masyarakat umum:
- Pengambil keputusan nasional dan daerah
- Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota
- Akademisi bidang kebijakan dan manajemen kesehatan
- Peneliti, konsultan dan pemerhati bidang SDM Kesehatan
- Masyarakat, organisasi profesi, mahasiswa
Waktu Kegiatan
Sesi ini menggunakan format seminar hybrid, dengan menghadirkan satu orang narasumber dan beberapa orang pembahas. Detail sesi ini diterjemahkan sebagaimana berikut:
Rundown Kegiatan
Waktu (WIB)
|
Agenda
|
Narasumber / Moderator
|
10.00-10.05
|
Pembukaan oleh MC dan perkenalan moderator
|
|
10.05-10.10
|
Pembukaan oleh moderator, sekaligus pembacaan CV pembicara dan pembahas
|
Moderator: dr. Haryo Bismantara, MPH.
|
10.10-10.25
|
Pengantar: Penyediaan Tenaga Kesehatan untuk Pelayanan KJSU di Indonesia Timur
|
Narasumber:
Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes (Ketua PKMK FK-KMK UGM)
|
10.25-10.45
|
Narasumber I: Ketersediaan tenaga kesehatan serta kaitannya dengan layanan dan pengampuan KJSU di Indonesia Timur: Kasus RSUP Dr. Ben Mboi Kupang
|
Narasumber:
dr. Annas Ahmad, Sp.B, FICS (Direktur Utama RSUP Dr. Ben Mboi Kupang)
|
10.45 -11.05
|
Pembahas I: Inovasi Kementerian Kesehatan dapat menjawab pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dalam rangka penguatan layanan KJSU di Indonesia Timur
|
Dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes.
(Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI)
|
11.05-11.25
|
Pembahas II: Inovasi perguruan tinggi dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dalam rangka penguatan layanan KJSU di Indonesia Timur
|
Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K)
(Ketua AIPKI) *(to be confirmed)
|
11.25-11.55
|
Diskusi dipandu oleh moderator
|
Moderator: dr. Haryo Bismantara, MPH.
|
11.55-12.00
|
Penutupan oleh MC
|
|
Narahubung
Konten : –