Soal Ujian Topik 9. Kebijakan Diabetes Melitus di Indonesia Nama Lengkap Email 1. Berdasarkan konsep jaringan sosial, aktor yang berpotensi dalam memberikan dukungan bagi upaya pencegahan penyakit antara lain adalah Keluarga/kerabat Teman Tetangga Tenaga kesehatan professional Semua jawaban di atas 2. Jenis media yang berpotensi terbesar dari sisi cakupan target populasi sebagai sarana kampanye kesehatan adalah Media cetak (poster, leaflet, billboard) Media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dan sejenisnya) Website yang berisi informasi kesehatan Siaran televisi publik Radio 3. Banyak negara menggunakan label kandungan gizi pada kemasan makanan atau minuman sebagai bagian dari kampanye kesehatan untuk mengedukasi masyarakat agar bijak memilih makanan/minuman yang dikonsumsi. Berikut ini adalah tantangan dalam menerapkan strategi tersebut, kecuali: Kebiasaan berbelanja Konsumen tidak membaca label kandungan gizi Besar penghasilan masyarakat Label ditulis dalam Bahasa ilmiah sehingga sulit dipahami Tidak semua kemasan memiliki informasi kandungan gizi 4. Berikut adalah metode analisis yang tidak bisa menghasilkan kajian evaluasi dampak (kausalitas) Randomized control trial Observational study Counterfactual outcomes Quasi-experiment Potential outcomes 5. Desain program intervensi yang memanfaatkan jaringan sosial dalam pencegahan penyakit sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut, antara lain: Jumlah populasi Kelompok sasaran Karakteristik kelompok yang akan mendapatkan intervensi Manajemen program termasuk sumberdaya manusia dan finansial Semua benar 6. Pilih fokus kebijakan paling hulu dari beberapa kebijakan di atas Kebijakan 1 Kebijakan 2 Kebijakan 3 Kebijakan 4 Kebijakan 5 7. Gerakan dukungan sosial banyak ditemukan pada level? Primary level prevention Secondary level prevention Tertiary level prevention 8. Contoh kegiatan di primary level prevention untuk diabetes adalah Memberi layanan komplikasi karena diabetes Mengatur industri makanan dan minuman, serta memberikan literasi agar budaya makan di rumah, pesta sosial, maupun di warung-warung kecil di komunitas mereka lebih sehat Membuat akses pemeriksaan laboratorium untuk gula darah dan obat DM agar gula darah terkendali 9. Civil society action sebaiknya dilakukan di level ini Primary level prevention Secondary level prevention Tertiary level prevention 10. Contoh kegiatan di secondary level prevention untuk diabetes adalah Membuat akses pemeriksaan laboratorium untuk gula darah dan obat DM agar gula darah terkendali Memberi layanan komplikasi karena diabetes Mengatur industri makanan dan minuman, serta memberikan literasi agar budaya makan di rumah, pesta sosial, maupun di warung-warung kecil di komunitas mereka lebih sehat 11. Pernyataan yang tepat tentang civil society action adalah Mengangkat agenda kebijakan di sektor non-kesehatan yang berpengaruh pada kesehatan penduduk Bisa berarti mobilisasi masyarakat yang top down Membantu orang sakit yang tidak memiliki akses pertolongan dan informasi Pengabdian (tidak bersifat mendidik) bagi penduduk untuk benar-benar memelihara kesehatan mereka 12. Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi sehingga memakan biaya 2,5 kali lipat dibandingkan DM tanpa komplikasi Sama dengan DM tanpa komplikasi 4,1 kali lipat dibandingkan DM tanpa komplikasi 2,4 kali lipat dibandingkan DM tanpa komplikasi 13. Hambatan yang ingin diperbaiki dari kebijakan diabetes saat ini adalah sebagai berikut, kecuali: Rujukan ke Rumah Sakit Tersier harus melalui skrining terlebih dahulu di Rumah Sakit Sekunder Setiap pasien hanya bisa dirujuk kepada 1 poli dalam sehari, sehingga pasien dengan beberapa komplikasi diabetes perlu datang beberapa kali Skrining DM hanya mencakup skrining gula darah, tidak termasuk skrining untuk komplikasi akibat DM Insulin dapat diberikan oleh FKTP 14. Dalam melakukan analisis kebijakan diabetes, setelah mendefinisikan masalah kebijakan, tahap selanjutnya adalah Mengidentifikasi/mengembangkan kriteria-kriteria untuk evaluasi Membuat kesimpulan Membuat daftar alternatif kebijakan terbaik dalam menyelesaikan masalah kebijakan DM Memilih alternatif terbaik sebagai kebijakan terpilih 15. Bagaimana situasi terkait kebijakan pencegahan diabetes melitus di Indonesia? Sudah ada kebijakan yang mengatur pencegahan DM secara khusus Ada slogan “PATUH” untuk mengendalikan DM Belum ada kebijakan dan program khusus untuk pencegahan DM, baik di level nasional maupun daerah Ada program “BEAT Diabetes” untuk mencegah DM 16. Bagaimana peran masyarakat sebagai stakeholder dalam pencegahan dan pengendalian DM? Diberdayakan untuk menerapkan perilaku hidup sehat di lingkungannya Mengoordinasi kebijakan dan program yang integratif Membuat kebijakan untuk skrining dini DM Semua benar 17. Peran penting pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan pengendalian diabetes adalah Mengoordinasi sinergi stakeholders dan memudahkan akses untuk makanan sehat dan aktivitas fisik Merumuskan pedoman pencegahan diabetes melitus Turut berpartisipasi dalam rekayasa perilaku dan lingkungan Memperkuat kebijakan untuk pencegahan primer, sekunder, dan tersier diabetes melitus 18. Kebijakan dan program pencegahan DM sebaiknya berada di level berikut Nasional, provinsi, dan kabupaten/kota Nasional saja Provinsi saja Provinsi dan kabupaten/kota Time is Up! Time's up