PENGANTAR

Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun dan menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap semua sistem kehidupan, terutama kesehatan. Baik dampak secara langsung seperti tingginya angka kematian dan kesakitan akibat COVID-19, maupun dampak tidak langsung seperti guncangan ekonomi, lingkungan, sosial, dan sistem kesehatan. Dampak pandemi dalam sistem kesehatan memiliki lingkup yang luas dan bervariasi seperti telihat dalam gambar 1. Pandemi berpengaruh pada pemberian pelayanan kesehatan yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi penyakit di masyarakat.

sumber Beyond COVID-19: A Whole of Health Look at Impacts During the Pandemic Response, http://www.jstor.org/stable/resrep29614

Gambar 1. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sistem Kesehatan

Dalam menghadapi bencana pandemi ini, sangat diperlukan adanya ketahanan sistem kesehatan (health system resilience). Ketahanan sistem kesehatan merupakan kemampuan untuk mempersiapkan, mengelola (menyerap, beradaptasi dan mengubah), serta belajar dari guncangan. Guncangan di sini adalah perubahan mendadak dan ekstrim yang berdampak pada sistem kesehatan, seperti pandemi COVID-19. Hal ini berbeda dari tekanan sistem kesehatan yang dapat diprediksi dan terjadi terus menerus, seperti penyakit akibat penuaan pada populasi lansia.

Terkait pelayanan penyakit kanker, dalam situasi normal saja, layanan kanker memiliki tantangan yang besar. Di antaranya terkait pelayanan yang belum merata dan juga andil penyakit kanker sebagai salah satu penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Dengan adanya pandemi ini, sudah dapat dipastikan bahwa hal tersebut semakin meningkatkan tantangan pada pemberian layanan kanker. Salah satu contohnya adalah tertundanya diagnosis awal dan pengobatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan setelah pandemi ini berakhir akan terjadi peningkatan kasus kanker dan perburukan kondisi pada penderita kanker yang pengobatannya terhambat karena pandemi. Selain itu, serangan COVID-19 pada penderita kanker juga dapat memperparah keadaan kesehatan penderita.

Keadaan tersebut meningkatkan urgensi untuk dilakukan upaya pembangunan kapasitas-kapasitas tertentu untuk mencapai sistem kesehatan yang kuat (resilient). Misalnya, surge capacity dan rencana pemulihan pasca pandemi di level fasilitas kesehatan dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan dalam merespon pandemi di level pemerintah. Meskipun saat ini pandemi masih berlangsung dan belum diketahui kapan masuk ke fase pemulihan, namun ketahanan kesehatan perlu terus dipersiapkan dan ditingkatkan melalui penguatan pilar-pilar sistem kesehatan nasional (health system strengthening) agar tercapai ketahanan (resilient) dalam sistem kesehatan.

Berdasarkan kebutuhan di atas, Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (Fornas JKKI) tahun 2021 mengangkat tema tentang health resilience dengan salah satu sub temanya yaitu “Ketahanan Layanan Kanker: Tantangan dan Peluang Pelayanan Kanker Selama Pandemi dan Rencana Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19”.

  TUJUAN

  1. Mengetahui dampak pandemi COVID-19 pada pelayanan Kanker
  2. Mengoptimalkan upaya menciptakan ketahanan pelayanan kanker di masa pandemi dan setelah pandemi COVID-19.
  3. Merencanakan strategi pemulihan pelayanan Kanker
  4. Mendapatkan rekomendasi kebijakan terkait pemulihan pelayanan kanker.

  PESERTA

  1. Pengambil kebijakan kesehatan di Indonesia
  2. Pengelola sarana pelayanan kesehatan: pimpinan atau staf Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemerintah maupun Swasta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) milik Pemerintah maupun Swasta, Pimpinan Balai Kesehatan, dan Pimpinan sarana pelayanan kesehatan lainya.
  3. Pelaku Pelayanan Kesehatan yang terdiri atas: Organisasi Profesi (IDI, PPNI, IBI, dsb), Lembaga asuransi/Pembiayaan Kesehatan (BPJS Kesehatan, Jamkesda, Asuransi Kesehatan Swasta), Lembaga Sertifikasi/Akreditasi (KARS, KALK, ISO, MenPAN, Badan Mutu, dan sebagainya), LSM Bidang Kesehatan,
  4. Akademisi dan Konsultan: dosen dan peneliti di perguruan tinggi, peneliti, konsultan dan sebagainya.
  5. Mahasiswa : S1, S2 dan S3 dari berbagai lintas ilmu

  PELAKSANAAN

Hari, tanggal       : Kamis, 21 Oktober 2021
Pukul                   : 10.00 – 12.30 WIB

  AGENDA

REPORTAS EKEGIATAN

Waktu (WIB) Kegiatan
10.03 – 10.13 WIB Pengantar Forum Nasional oleh Koordinator Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia
Oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, Ph.D

MATERI    VIDEO

10.13 – 10.30 WIB Pemaparan singkat mengenai situasi pelayanan kanker berdasarkan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2017 – 2018 oleh PKMK UGM. – M. Faozi Kurniawan, SE, Akt., MPH

MATERI    VIDEO

10.30 – 11.13 WIB

Sesi 1

Dampak pandemi COVID-19 terhadap pelayanan kanker dan strategi pemulihan pelayanan kanker
Dr. Elfira, MARS – Bidang pelayanan RS Kanker Dharmais

MATERI    VIDEO

Ketahanan layanan kanker di masa pandemi dan kapasitas yang diperlukan untuk mencapai ketahanan layanan kanker
Narasumber: Dr. dr. Ibnu Purwanto, Sp.PD-KHOM – FK-KMK UGM

MATERI    VIDEO

11.13 – 11.50 WIB Sesi 2: Pembahas

Sub Koordinator pemantauan dan Evaluasi Rumah Sakit Pendidikan, Direktorat Pelayanan Rujukan, Kementerian Kesehatan RI – dr. Wiwi Ambarwati, MKM

MATERI    VIDEO

Pembahasan terkait situasi layanan kanker di daerah:
Dr. dr. Dedy Hermansyah Sp.B(K)Onk – FK Universitas Sumatera Utara

MATERI    VIDEO

11.50 – 12.13 WIB Sesi 3 Diskusi

VIDEO

12.13 – 12.15 WIB Pembukaan presentasi policy brief
12.15 – 12.25 WIB Sesi 4 Presentasi policy brief terkait kanker 

John Toding Padang (Universitas Cenderawasih)
Judul: Layanan Palliative Care pada penyintas kanker di masa pandemi

VIDEO

Dr. Eka Lestari Mahyuni, SKM, M.Kes (USU)
Judul: Gempar strategi pencegahan risiko keracunan pestisida

VIDEO

12.25 – 12.33 WIB Diskusi terkait policy brief 
12.33 – 12.35 WIB Penutup

 

  NARAHUBUNG

Monita Destiwi
HP: +6285643450802
Email: monitadestiwi@gmail.com
Widy Hidayah
HP: +6282122637003
Email: widy.arini@ymail.com