PENDAHULUAN
Perjalanan panjang Indonesia dalam berpartisipasi dan mewujudkan keamanan kesehatan sudah sejak 2005. Komitmen, keikutsertaan dalam penilaian, menerbitkan regulasi hingga sosialisasi terus dilakukan. Namun, hingga saat ini ketahanan kesehatan belum sepopuler ketahanan pangan, khususnya di daerah. Upaya deteksi, kesiapsiagan dan respon seolah menjadi pekerjaan bagian tertentu saja dibidang kesehatan untuk mewujudkan ini.
Terbukti dengan goncangan pandemi COVID-19 pada awal 2020, kesiapsiagaan keamanan kesehatan seperti diuji. Kapan harus siap dan mendeteksi masih terasa lemah. Apakah ini menjadi pekerjaan bidang surveilans, krisis kesehatan, atau lainnya. Kemudian akhirnya saling menunggu dan berkoordinasi, ditambah lagi penyakit ini adalah jenis baru yang proses penanganan dan penelitiannya dilakukan bersamaan, sehingga update dan perubahan terus terjadi hingga saat ini.
Hampir semua program kesehatan terganggu capaian dan layanan kesehatannya akibat pandemi COVID-19. Di beberapa daerah bahkan ikut diuji dengan terjadinya tanggap darurat bencana alam juga. Ancaman ganda seperti ini harus dapat diantisipasi penanganannya oleh sektor kesehatan, tidak saja untuk respon cepat, tetapi juga kesiapsiagaan. Perencanaan ketahanan kesehatan tidak lagi menjadi tanggungjawab satu bagian, melainkan harus dapat terintegrasi mulai dari analisis masalah perencanaan program – program dan indikator kesehatan oleh semua bidang di sektor kesehatan untuk mencapai keamanan kesehatan (gambar di samping).
Melalui Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia XI (Fornas JKKI 2021), integrasi konsep ketahanan (resilience) dan keamanan (security) kesehatan akan dibahas selama dua hari. Dimulai pada 12 Oktober 2021 yang membahas mengenai Health Security dan 13 Oktober 2021 membahas tentang ketahanan sistem kesehatan dan pengembangannya untuk rekomendasi sistem kesehatan nasional ke depannya yang kuat dan tahan untuk menghadapi semua ancaman (all hazard). Harapannya seminar ini akan menghasilkan satu pembelajaran dan praktik rekomendasi untuk meningkatkan ketahanan kesehatan ke depannya.
TUJUAN
Tujuan seminar topik 1 ini adalah untuk menggali lebih dalam mengenai konsep dan praktek program keamanan kesehatan untuk menghadapi berbagai ancaman ketahanan kesehatan.
PROSES KEGIATAN
Kegiatan ini berlangsung dalam dua jam kegiatan, dimana narasumber akan menyampaikan paparan konsep, kemudian pembahas memberikan tanggapan, dan dilanjutkan dengan tanggapan umum dari seluruh peserta. Terakhir, steering person akan menyimpulkan poin penting untuk dibahas kembali di topik 3.
PESERTA
Seminar ini terbuka untuk umum. Diharapkan stakeholder pusat dan daerah, pemerhati dan peneliti bidang bencana dan krisis kesehatan, epidemiolog, global health security, ketahanan kesehatan, sistem kesehatan indonesia, serta praktisi dan mahasiswa pascasarjana kesehatan dapat terlibat dalam kegiatan ini.
OUTPUT KEGIATAN
Peserta memahami keamanan (security) kesehatan untuk sistem kesehatan nasional yang tahan dan kuat dalam menghadapi berbagai ancaman di segala situasi kedepannya. Kemudian dari hasil diskusi seminar ada pembelajaran dan praktik rekomendasi yang mendukung peningkatan kebijakan ketahanan kesehatan kedepannya.
WAKTU PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Waktu : 08.30 – 12.00 WIB
AGENDA
PRESENTASI POLICY BRIEF | ||
Waktu | Kegiatan | Narasumber / Moderator |
08.30 – 08.35 WIB | Pengantar | Moderator : Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt |
08.35 – 08.40 WIB | Calling Penulis Policy Brief | Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt |
08.40 – 08.45 WIB | Pemutaran Video Presentasi Policy Brief 1 “Urgensi Sinergi Antara Pemerintah dan Perguruan Tinggi Dalam Penanganan Pandemi dI Kabupaten Jember” |
Penulis : Dr. Dewi Rokhmah, S.KM, M.Kes |
08.45 – 08.50 WIB | Pemutaran Video Presentasi Policy Brief 2 “Urgensi Pelibatan Masyarakat Dalam Mewujudkan Resiliensi Sistem Kesehatan Daerah: Pembelajaran Pandemi Covid-19” |
Penulis : Andhika Ajie Baskoro, S.Sos., M.A. |
08.50 – 08.55 WIB | Pemutaran Video Presentasi Policy Brief 3 ” Strategi dan Kebijakan Penanggulangan COVID-19 dan Dukungan APBD Dalam Percepatan Pemulihan” |
Penulis : Dr. Rini Harianti, S.Si., M.Si |
08.55 – 09.25 WIB | Reviewer 1: Hendro Wartatmo, SpB.KBD
Reviewer 2: Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua |
|
09.25 – 09.30 WIB | Penutupan Sesi Policy Brief | Moderator : Gde Yulian Yogadhita M.Epid, Apt |
SUB SEMINAR TOPIK : HEALTH SECURITY | ||
Waktu | Kegiatan | Narasumber / Moderator |
10.00 – 10.10 WIB | Pembukaan | Steering person dan Moderator |
10.10 – 10.25 WIB | Rencana Aksi Nasional Ketahanan Kesehatan Indonesia 2020-2024 : Update Goncangan Pandemi dan Berbagai Bencana Alam/ Krisis Kesehatan di Indonesia | Narasumber: Mukti Eka Rahadian, MARS, MPH |
10.25 – 10.40 WIB | Progres Workplan Program Peningkatan Kapasitas Ketahanan Kesehatan | dr. Yullita Evarini Yuzwar Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan |
10.40 – 11.05 WIB | Jaminan Pembiayaan Health Security Nasional dan Sub Nasional | Dr. Pandu Harimurti, MPPM World Bank, Indonesia |
11.05 – 11.25 WIB |
|
|
11.25 – 11.45 WIB | Diskusi | Moderator |
11.45 – 11.55 WIB | Catatan poin untuk pertemuan ke 2, (Topik 3 tentang Penguatan Sistem Kesehatan Nasional yang Tahan terhadap Berbagai Ancaman : Kamis, 14 Oktober 2021) | Steering person |
11.55 – 12.00 | Penutupan | Moderator |