Pada  2019 Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM atas dukungan Knowledge Sector Initiative (KSI) mengembangkan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) yang berisikan: (1) Data yang terkait dengan indikator-indikator pembangunan kesehatan, beban penyakit, dan berbagai data lain termasuk penggunaan fasilitas kesehatan di sistem kesehatan Indonesia; dan (2) Berbagai penelitian kebijakan, analisis kebijakan, dan rekomendasi kebijakan berbasis data untuk berbagai masalah dan tantangan prioritas di sistem kesehatan.  DaSK berada di website www.kebijakankesehatanindonesia.net.

DaSK memiliki dua tingkatan yaitu Provinsi dan Nasional yang dikelola dan dikembangkan oleh PKMK FK-KMK UGM. Namun, untuk pengembangan DaSK provinsi membutuhkan keterlibatan perguruan tinggi yang berada di setiap provinsi Indonesia. DaSK provinsi sendiri menyediakan laman yang berisikan data sistem kesehatan tingkat provinsi dan dokumen penelitian kebijakan, analisis kebijakan, serta Policy Brief / Policy Memo. Ketersediaan DaSK Provinsi dapat membantu pengambil keputusan di daerah dan nasional dalam menetapkan kebijakan kesehatan dan transformasi sistem kesehatan yang berbasis bukti. Untuk itu, kehadiran perguruan tinggi yang berkomitmen mengelola dan mengembangkan DaSK Provinsi menjadi harapan untuk menjadi anggota program Mitra DaSK .

Tujuan Kick-off Mitra DaSK di Provinsi adalah mengajak perguruan tinggi untuk bersama-sama mengelola DaSK  dan menggunakan untuk:

  1. Menyediakan data sistem kesehatan provinsi yang terintegrasi dan terbaru untuk mendukung pengambilan keputusan tingkat nasional dan daerah;
  2. Meningkatkan kemampuan akademisi untuk memonitor dan mengevaluasi kebijakan Kesehatan nasional dan daerah, termasuk kebijakan Transformasi Kesehatan;
  3. Meningkatkan kemampuan akademisi untuk menulis artikel jurnal tentang kebijakan Kesehatan dan policy brief.

Hari, tanggal               : Selasa, 18 Oktober 2022
Waktu                         : 13.00 – 14.30 WIB

18 Oktober 2022

Guardian Yoki Sanjaya, MHlthInfo menjelaskan universitas berperan mendorong berbagai rekomendasi berbasis data sekunder di level nasional dan provinsi. Hal ini berpotensi digunakan universitas lain sehingga utilitasnya dapat digunakan secara luas. Untuk kebijakan nasional dan daerah sehingga dapat melakukan monitoring aktif di daerah yang dilakukan pihak akademisi,peneliti dan student. Dalam melakukan monitoring aktif, dan di daerah yang dilakukan pihak akademik, peneliti, dan student. Utilisasinya masih belum maksimal pada data di Kemenkes dan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu munculnya dashboard DaSK.

VIDEO

 

Sensa Gudya Sauma Syahra menjelaskan Digital Data Corner (DDC) dilatarbelakangi biological/ medical information  menjadi big data terbesar, sumber data penelitian dan data sekunder semakin banyak di lingkup penelitian kesehatan serta perlu pengelolaan yang optimal untuk big data kesehatan. Produk dari DDC adalah website DaSK. DDC ini memiliki layanan data warehouse, pelatihan dan tutorial, serta konsultasi dan pendampingan. Data Visualization ini https://dashboard.digitaldatacorner.net/

VIDEO   MATERI

 

dr Lutfan Lazuardi, PhD menjelaskan banyak data kesehatan tersedia dan salah satu strateginya visualisasinya. Mengembangkan visualisasi dengan dashboard untuk memudahkan pemangku kebijakan dan peneliti untuk memvisualisasikan datanya. DaSK tersedia banyak data dan berkontribusi mendapatkan informasi dari universitas. Kita dapat berkolaborasi meningkatkan cakupan dan mutu bagi universitas. DaSK dimanfaatkan oleh peneliti, students dan akademisi.

VIDEO   MATERI

 

Tri Murhatini, MPA menjelaskan analisis kebijakan provinsi diharapkan berkolaborasi di universitas masing-masing provinsi sehingga dapat mengelola dashboard provinsi masing-masing. Tujuan mitra DaSK yaitu menyediakan data sistem kesehatan provinsi yang terintegrasi dan terbaru, meningkatkan kemampuan akademisi untuk melakukan riset kebijakan dalam konteks kebijakan kesehatan nasional dan daerah, serta meningkatkan kemampuan akademisi dalam menulis artikel.

VIDEO   MATERI

 

Reporter:
Ardhina Nugrahaeni, MPH (Divisi Public Health, PKMK UGM)